Ranking

Senin, 30 April 2012

CANDA DAN GURAU.....


CANDA DAN GURAU.....

Pernakah anda bercanda ataupun bergurau? Pastinya semua mengalaminya, namun yang jadi permasalahannya adalah apakah canda dan gurauan kita itu sudah sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Nabi kita?. Seringkali canda dan gurauan kita melebihi dari sekedar canda dan pada akhirnya menimbulkan ketidaknyamanan pada orang lain. Orang lain menjauhi  kita gara- gara canda dan gurauan kita. Sehingga kita perlu belajar dari sejarah bagaimanakah Rasulullah becanda. Karena memang dalam agama kita tidak ada larangan canda selama dalam batas batas yang diperbolehkan. Dan alangkah baiknya jika kita simak apa yang pernah dilakukan oleh Rasulullah di bawah ini :

Rasulullah SAW bergaul dengan semua orang. Baginda menerima hamba, orang buta, dan anak-anak. Baginda bergurau dengan anak kecil, bermain main dengan mereka, bersenda gurau dengan orang tua. Akan tetapi Baginda tidak berkata kecuali yang benar saja.

Suatu hari seorang perempuan datang kepada beliau lalu berkata,"Ya Rasulullah! Naikkan saya ke atas unta", katanya."Aku akan naikkan engkau ke atas anak unta", kata Rasulullah SAW."Ia tidak mampu", kata perempuan itu."Tidak, aku akan naikkan engkau ke atas anak unta"."Ia tidak mampu". Para sahabat yang berada di situ berkata,"bukankah unta itu juga anak unta?"

Datang seorang perempuan lain, dia memberitahu Rasulullah SAW,"Ya Rasulullah, suamiku jatuh sakit. Dia memanggilmu"."Semoga suamimu yang dalam matanya putih", kata Rasulullah SAW. Perempuan itu kembali ke rumahnya. Dan dia pun membuka mata suaminya. Suaminya bertanya dengan keheranan, "kenapa kamu ini?". "Rasulullah memberitahu bahwa dalam matamu putih", kata istrinya menerangkan. "Bukankah semua mata ada warna putih?" kata suaminya.

Seorang perempuan lain berkata kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar aku dimasukkan ke dalam syurga". "Wahai ummi fulan, syurga tidak dimasuki oleh orang tua". Perempuan itu lalu menangis. Rasulullah menjelaskan, "tidakkah kamu membaca firman Allah ini, Serta kami telah menciptakan istri-istri mereka dengan ciptaan istimewa, serta kami jadikan mereka senantiasa perawan (yang tidak pernah disentuh), yang tetap mencintai jodohnya, serta yang sebaya umurnya".

Para sahabat Rasulullah SAW suka tertawa tapi iman di dalam hati mereka bagai gunung yang teguh. Na'im adalah seorang sahabat yang paling suka bergurau dan tertawa. Mendengar kata-kata dan melihat gelagatnya, Rasulullah turut tersenyum.

Minggu, 29 April 2012

CUKUP SEKALI SAJA.........


CUKUP SEKALI SAJA.........

Kita tidak akan pernah tahu kapan mati tu menjemput, kita tidak akan tahu dimana mati itu mendatangi dan kita tidak pernah tahu dengan cara apa kita mati yang pasti kematian akan kita alami.

Sebelum kita mati masih ada kesempatan yaitu ketika kita hidup didunia. Dunia yang sekarang kita tempati pada akhirnya akan kita tinggalkan. Nah.....ketika kita meninggalkan dunia ini apalah yang sudah kita perbuat.....?

Masih saja ada sebagian dari kita yang menyia nyiakan waktunya, tidak digunakan untuk beramal bahkan ironisnya sepanjang hidupnya diisi dengan kemaksiatan, na’udzubillahi min dzalik.

Maka dari itu gunakanlah kesempatan yang baik ini, isilah kehidupan dengan benar.

Karena anda cuma bisa hidup sekali saja didunia ini, tetapi jika anda hidup dengan benar, sekali saja sudah cukup.

Sabtu, 28 April 2012

UANG……..UANG….


UANG……..UANG….

Ketika kita melihat salah satu film kartun anak spongsbob, disana ada salah satu tokoh yang saben harinya tidak lepas dari dolar itulah tuan Scrab yang menjadi juragan dari spongsbob. Memperhatikan itu ternyata dalam kehidupan kita pun banyak  juga orang – orang yang setiap waktunya disibukkan dengan mencari uang, bahkan dari pagi sudah keluar rumah pulang sampai larut malam yang dicarinya tiada lain adalah uang.

 Maka ada benarnya  ungkapan sebagian orang  yang mengatakan bahwa hidup ini harus ada UUD nya dalam artian Ujung Ujungnya Duit. Orang yang mengatakan demikian karena yakin dengan uang semua bisa di perolehnya, baik itu kekuasaan, pangkat , jabatan bahkan wanitapun bisa dibeli dengan uang. Namun disisi lain ada sebagian yang berpendapat bahwa tidak semua bisa dibeli dengan uang dengan mencontohkan sebuah kebahagiaan. Bagaimanapun juga kebahagiaan tidak akan bisa terbeli dengan berapapun harganya.

Akan tetapi tahukah anda sebenarnya uang itu ada empat, yang pertama uang yang diperoleh melalui ketaatan kepada Allah dan dibelanjakan di jalan Nya, itulah sebaik-baik uang, yang kedua uang yang diperoleh dengan jalan maksiat kepada Allah dan dibelanjakan untuk kemaksiatan, inilah sejelek-jeknya uang. Ketiga uang yang diperoleh melalui penganiayaan atas sesama muslim dan dibelanjakan untuk menyakiti orang Islam, ini juga uang yang jelek. Dan keempat, uang yang diperoleh dengan cara yang mubah dan dibelanjakan untuk memenuhi yahwat yang mubah. Yang demikian ini tidak bermanfaat baginya dan tidak pula bagi Allah.

Nah…bagaimana dengan uang anda sekarang?.......

Jumat, 27 April 2012

YANG SEDANG-SEDANG SAJA........


YANG SEDANG-SEDANG SAJA........

Yah semua harus ada batasnya, terlebih yang ada kaitannya dengan akhlak atau  perilaku kita sehari  hari.  Karena hanya dengan mengetahui batasan –batasan itulah maka kita akan mencapai  kemaslahatan di dunia hingga akhirat.

Kemarahan  adalah sifat yang melekat pada diri manusia, ia harus dibatasi yaitu suatu keberanian yang terpuji yang dapat meningkatkan harga diri, namun jika marah itu berlebihan akan menakutkan dan jika berkurang dari batas itu akan menjadi pengecut dan tidak punya harga diri.

Sifat Tamak juga harus dibatasi dengan merasa cukup terhadap masalah dunia, melebihi batas menjadikan terjerumus dalam hal-hal yang tidak terpuji, kurang dari batas menjadikan hina dan kesengsaraan.

Dengki demikian juga harus dibatasi dengan persaingan dalam mencari kesempurnaan dan harga diri, terlalu berlebihan menjadikan berbuat dzalim jika kurang dari batas itu  tidak memiliki gairah dan cita-cita dan rendah diri.

Nafsu syahwat apalagi ini harus dibatasi dengan istirahatnya hati dan akal dari ketaaan  dan mencari keutamaan jika lebih akan durjana dan turun derajatnya seperti binatang sedangkan bila berkurang menjadi seorang yang lemah dan hina.

Pemberani, batasannya  adalah maju saat dituntut untuk maju dan mundur saat dituntut untuk mundur jika melebihi itu akan membahayakan dan jika kurang akan menjadi pengecut.

Dan sifat sifat yang lain seperti dermawan, tawadhu’ dan sampai cmburu pun harus dibatasi,  sebab jika tidak sifat kedermawaanya akan membawa kemubadziran tau bahkan menjadi bakhil atau juga pelit. Sedang tawadhu yang berlebih akan hina dan rendah diri bahkan juga bisa menjadi sombong atau besar kepala. Dan cemburu bila melebihi batas akan berburuk sangka pada orang lain atau menajadi lalai dan masa bodoh.

Yang tepat dari semua sifat diatas adalah kesederhanaan, yaitu pertengahan antara terlalu berlebihan dan terlalu berkurangan, karena diatas kesederhanaan itulah bangunan kemaslahatan dunia dan akhirat dapat ditegakkan bahkan kemaslahatan badan tidak tercapai kecuali dengannya.

Wallahu a’lam bishowab

Kamis, 26 April 2012

AKIBAT TIDAK TAHU JALAN


AKIBAT TIDAK TAHU JALAN

Jalan adalah sebuah sarana yang akan menghantarkan seseorang pada tujuan tertentu, namun apa yang terjadi ketika tidak mengetahui jalan, sampaikah pada tujuannya?. Tidak tahu jalan akan menyebabkan kelelahan yang berat tetapi hasilnya sedikit. Orang yang tidak tahu jalan bisa jadi bersungguh-sungguh dalam hal yang sunnah akan tetapi tidak dalam hal yang wajib, atau melakukan perbuatan jasmaniah sementara amalan hati tidak diperhatikan, atau juga hanya memperhatikan amalan batin sementara lahirnya tidak, atau bersungguh sungguh melaksanakan suatu perbuatan tanpa memperhatikan tujuannya, atau perbuatan yang tidak memperhatikan kelemahannya yang merusak ketika pelaksanaan dan sesudahnya, atau amal yang tidak diperhatikan di dalamnya kemampuan seseorang, yang akhirnya harus berhenti di tengah jalan, atau perbuatan yang tidak disertai dengan penunaian hak, kewajiban, nasihat kebaikan, sementara ia menyangka telah menunaikannya. Inilah amal perbuatan yang melelahkan tetapi kurang menghasilkan buah.

Rabu, 25 April 2012

ANTARA SABAR DAN MENGELUH


ANTARA SABAR DAN MENGELUH

Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya. “Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu, tidak lain kerana itu pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih hati.”

Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, “Apakah katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini.” Abu Hassan bertanya, “Bagaimana hal yang merisaukanmu?” Wanita itu menjawab, “Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, “Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing?” Jawab adiknya, “Baiklah kalau begitu ?”Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu.

Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang telah nikah dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pingsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua.”

Lalu Abul Hassan bertanya, “Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?” Wanita itu menjawab, “Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka.”

Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat digalakkan oleh agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah dan dugaan dari Allah. Karena itu Rasulullah s.a.w bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadith Qudsi,: ” Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil kekasihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya.”

Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram. Karena itu Rasulullah s.a.w bersabda,: ” Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang.”

Dan sabdanya pula, ” Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari wap api neraka.” (Riwayat oleh Imam Majah)

Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala musibah.

Selasa, 24 April 2012

ENAM PERSIMPANGAN DI HADAPAN MANUSIA


ENAM PERSIMPANGAN DI HADAPAN MANUSIA

Manusia dimanapun berada kapanpun waktunya akan selalu diliputi enam hal,. Enam hal yang akan selalu bersama sama dengan manusia dari segala arah. Dari arah depan sudah ada iblis yang senantiasa mengajak manusia untuk meninggalkan agamanya. Maka barangsiapa yang mengikutinya akan hilanglah agamanya.

Dari arah kiri ada nafsu yang mengajakmu untuk memenuhi syahwat, barang siapa yang menurutinya akan hilang akal dari dirinya. Disebelah kanan ada jiwa yang bertugas mengajak untuk maksiat dan barang siapa mengikutinya maka akan hilang nyawanya. Di belakang ada dunia yang mengajakmu supaya memilihnya daripada akhirat, dan siapapun yang mengikutinya maka akan hilanglah akhirat darinya. Sedangkan semua anggota tubuhmu berada disekitarmu yang selalu mengajakmu melakukan dosa-dosa maka barangsiapa yang menurutinya maka akan hilang syurga darinya. Dan dari atas ada Allah yang senantiasa mengajakmu masuk syurga serta mendapan keampunan Nya. Dan barang siapa memenuhi ajakan Nya maka hilang dari dirinya semua kejahatan dan memperoleh semua kebaikan.

Iblis adalah musuh manusia, sementara manusia adalah sasaran iblis. Oleh itu, manusia hendaklah sentiasa berwaspada sebab iblis sentiasa melihat tepat pada sasarannya.

Senin, 23 April 2012

APA JADINYA..... ORANG TANPA IMAN DAN AMAL?


APA JADINYA.....  ORANG TANPA IMAN DAN AMAL?

Iman dan amal sholeh merupakan harta yang sangat berharga, maka jika dua hal ini sudah lenyap dari diri manusia, apa jadinya ?............
Kemuliaan orang tergantung bagaimana ia memilki dua hal tersebut diatas, betapa mulianya jika semua orang memahaminya. Dan kehinaan orang pun karena telah tiadanya dua hal tadi, meski punya mata, telinga dan hati. Apalah semua itu tanpa didasari dengan iman dan amal yang sholeh. Ada sebuah kisah.........

Suatu hari Allah SWT memerintahkan malaikat Jibri AS untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nya yaitu kerbau dan menanyakan pada si kerbau apakah dia senang telah diciptakan Allah SWT sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril AS segera pergi menemui si Kerbau.

Di siang yang panas itu si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril AS mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, "hai kerbau apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kerbau". Si kerbau menjawab, "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau, dari pada aku dijadikan-Nya sebagai seekor kelelawar yang ia mandi dengan kencingnya sendiri". Mendengar jawaban itu Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor kelelawar.

Malaikat Jibril AS mendatanginya seekor kelelawar yang siang itu sedang tidur bergantungan di dalam sebuah goa. Kemudian mulai bertanya kepada si kelelawar, "hai kelelawar apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kelelawar". "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kelelawar dari pada aku dijadikan-Nya seekor cacing. Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah, berjalannya saja menggunakan perutnya", jawab si kelelawar. Mendengar jawaban itu pun Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor cacing yang sedang merayap di atas tanah.

Malaikat Jibril AS bertanya kepada si cacing, "Wahai cacing kecil apakah kamu senang telah dijadikan Allah SWT sebagai seekor cacing". Si cacing menjawab, "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWTyang telah menjadikan aku sebagai seekor cacing, dari pada dijadikaan-Nya aku sebagai seorang manusia. Apabila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal sholih ketika mereka mati mereka akan disiksa selama-lamanya".

Minggu, 22 April 2012

MENGAPA HARUS TERSENYUM ?


MENGAPA HARUS TERSENYUM ?

Jangan tertarik kepada seseorang karerna parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah.

Sungguh harta yang paling menguntungkan ialah SABAR. Teman yang paling akrab adalah AMAL. Pengawal peribadi yang paling waspada DIAM. Bahasa yang paling manis SENYUM. Dan ibadah yang paling indah tentunya KHUSYUK.

Jangan sekali-kali kita meremehkan sesuatu perbuatan baik walaupun hanya sekadar senyuman.

Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.

Sabtu, 21 April 2012

NASIHAT UNTUK TIDAK BERBOHONG ?



NASIHAT UNTUK TIDAK BERBOHONG ?


Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim, menceritakan pada suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan RasulullahS.A.W. kerana hendak memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata :"Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu sahaja berbuat dosa dan payah hendak meninggalkannya." Maka Rasulullah menjawab : "Mahukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup meninggalkan cakap bohong?""Ya, saya berjanji" jawab lelaki itu singkat. Selepas itu, dia pun pulanglah kerumahnya. 

Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan minum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia  berupaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah S.A.W. Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah S.A.W. lelaki itu berkata di dalam hatinya :"Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu."

Maka setiap kali hatinya terdorong untuk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek. "Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawapan kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya" bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah S.A.W. dan setiap kali pulalah hatinya berkata :"Kalau aku berbohong kepada Rasulullah bererti aku telah mengkhianati janjiku padanya. Sebaliknya jika aku bercakap benar bererti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Tuhan....sesungguhnya didalam pesanan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga."

Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berjaya di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadis itu lagi, sejak dari hari itu bermula babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah S.A.W. Hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.

Jumat, 20 April 2012

SURAT KARTINI……….


   SURAT KARTINI……….    

“kami di sini memohon diusahakan  pengajaran dan pendidikan anak-anak perempuan. Bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali  bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibanya, kewajiban yang diserahkan alam [sunatulah] sendiri kedalam tanganya : menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama.” [surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902].

Itu adalah sebuah cita-cita yang lurus, yang dituntut Kartini bukanlah menjadikan wanita sama seperti laki-laki dalam tugas dan fungsinya. Juga tidak menuntut sebuah gerakan untuk meniru wanita Barat dalam seluruh aspek hidupnya. Munculnya gerakan emansipasi di Barat karena terjadinya perlakuan yang merendahkan martabat wanita dan menjadikan wanita sebagai warga kelas dua. Sedangkan Islam telah menempatkan kaum wanita pada tempatnya yang mulia dengan kedudukan, hak dan dan kewajiban yang sederajat dengan kaum laki-laki. Lalu kenapa harus muncul gerakan emansipasi pada diri muslimah?

Duhai Muslimah, dengarlah nasihat dari musuhmu, seorang orientalis, Franzoa Saban:”Wahai wanita timur, ketahuilah bahwa orang yang memanggil namamu da mengajakmu beremansipasi dengan lelaki sebenarnya adalah orang-orang yang mentertawaka dan mengejekmu, dan sesengguhnya mereka telah mentertawakan ummat Islam sebelum kamu.”

Ibu Kartinipun memahami masalah ini :”Kami sekali-kali tidak hendak menjadikan murid-murid kami menjadi orang-orang setengah Eropa atau orang-orang Jawa yang kebarat-baratan.”[surat Kartini kepada Ny. Abendanon, 10 Juli 1902].

“Sudah lewat masanya, tadi kami mengira bahwa masyarakat Eropa itu benar-benar satu-satunya yang paling baik, tiada taranya. Maafkan kami, tetapi apakah ibu sendiri menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik hal yang indah itu dalam masyarakat ibu dapat terdapat banyak hal-hal yang sama sekali tak patut disebut sebagai peradaban?”  surat Kartini kepada Ny. E.E Abendanon, 27 Oktober 1902].

Harus dapat dibedakan antara ajaran Islam dengan adat istiadat yang mengakar dalam suatu masyarakat. Belum tentu adat istiadat itu akan sesuai ajaran Islam. Setiap muslim harus mengetahui hal ini dan mengilmuinya.

Dengan demikian Muslimin dan Muslimah tidaklah tertipu dengan slogan-slogan yang digembar-gemborkan oleh Barat untuk mengelabui ummat Islam.

Duhai muslimah, betapa sedihnya ibu Kartini akibat rentangan waktu yang tidak terjembatani antara dirinya dengan generasi-generasi penerusnyua, sehingga rambu-rambu cita-citanyapun akhirnya hanya menjadi yang mengekor Barat. Tapi bagi mereka yang masih memiliki hati dan perasaan, kenapa tidak segera kembali ke jalan yang benar.”Astagfirullah”, alangkah jauhnya saya menyimpang.[surat Kartini kepada Ny. Abendanon, 5 Maret 1902].

 Wahai muslimah, mari kita lanjutkan cita-cita Ibu Kartini:”moga-moga kami mendapatkan rahmat, dapat berkerja membuat ummat agama lain memandang Agama Islam patut disukai.” [surat Kartini kepada Ny. Van Kol, 21 Juli 1902]

Kamis, 19 April 2012

Gunakan Waktu........


GUNAKANLAH WAKTU.......

Gunakanlah waktu untuk berfikir,
Karena dengan berfikir kamu akan mendapat kekuatan.
Gunakanlah waktu untuk bermain,
Karena itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi.
Gunakanlah waktu untuk berdoa,
Karena doa itu  adalah sumber ketenangan.
Gunakanlah waktu untuk belajar,
Karena belajar itu adalah sumber kebijaksanaan.
Gunakanlah waktu untuk mencintai dan dicintai,
Karena itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan.
Gunakanlah waktu untuk bersahabat,
Karena itu adalah jalan menuju kebahagiaan.
Gunakanlah waktu untuk tertawa,
Karena tertawa itu adalah musik yang menggetarkan hati.
Gunakanlah waktu untuk memberi,
Karena itu adalah membuat hidup terasa berarti.
Gunakanlah waktu untuk bekerja,
Karena bekerja itu adalah nilai keberhasilan.
Gunakanlah waktu untuk beramal,
Karena beramal itu adalah kunci menuju syurga.

Rabu, 18 April 2012

KEBAHAGIAAN.......


KEBAHAGIAAN.......

Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan.Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

Dalam hidup, terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia.

Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia, cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu positif terhadap kehidupan.

Hidup memerlukan pengorbananan. Pengorbanan memerlukan perjuangan. Perjuangan memerlukan ketabahan. Ketabahan memerlukan keyakinan. Keyakinan pula menentukan kejayaan. Kejayaan pula akan menentukan kebahagiaan.


Selasa, 17 April 2012

HAK SEORANG ISTRI


HAK SEORANG ISTRI

Ada sepasang suami istri yang dihadirkan ke hadapan Hakim Ka`ab Al As`adi. Perkara suami istri itu diajukan kepada Hakim karena pengaduan sang istri terhadap suaminya sendiri.

Maka ketika sidang mulai digelar, dengan meratap, si istri mengadukan hal-nya kepada sang Hakim.  ‘Tuan Hakim yang terhormat, aku mengadu kepadamu , memintamu untuk memberikan keadilan kepadaku”.” Ya baiklah. Tapi jelaskan dahulu perkara apa yang hendak kamu ajukan kepadaku !”.” Aku mengadukan suamiku. Aku benar-benar tidak suka dengan cara hidupnya selama ini. Setiap hari kerjanya cuma sibuk beribadah.Tempat tidurnya adalah masjid. Ia jarang sekali untuk datang tidur bersamaku di tempat tidur kami dirumah. Setiap malam kerjanya cuma sholat melulu. Kalau siang hari terus menerus puasa. Aku hampir-hampir tak pernah ia perdulikan. Aku betul-betul tidak senang dengan cara hidup yang seperti ini terus-menerus “.Mendengar pengaduan si istri, hakim Ka`ab Al As`adi mengkonfirmasikan perihal tersebut kepada suaminya.” Betulkah pengaduan oleh istrimu barusan itu ?”” Benar, Pak Hakim !”.” Kalau begitu, apa maksudmu dengan semua kegiatanmu yang terus menerus seperti itu ?.”  ” Aku ingin menjadi ahli ibadah, Pak Hakim !”.

Setelah tahu duduk persoalannya, Hakim Ka`ab lalu merenungkannya. Setelah mempertimbangkan jawaban-jawaban yang diutarakan sang suami secara mendalam, kemudian hakim memberikan keputusannya.” Sebagai suami darinya, istrimu mempunyai hak atas dirimu. Kamu wajib memenuhi haknya itu. Allah SWT telah menghalalkan bagimu dua wanita, tiga wanita, atau sampai empat wanita untuk dapat kamu jadikan istrimu. Sekarang, istrimu kan hanya seorang. Itu berarti dalam empat hari berturut-turut kamu mempunyai waktu tiga hari untuk melakukan ibadah dan sehari dapat kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan biologis istrimu”.

Keputusan hakim Ka`ab Al As`adi yang menetapkan tiga hari sekali untuk mengumpuli istri membuat khalifah Umar bin Khattab kagum. Atas kebijaksanaannya yang mengagumkan itu, kemudian khalifah mengangkat Ka`ab sebagai hakim di Basrah.

(Dikutip dari Mutiara Hikmah 1001 kisah: 1)

Senin, 16 April 2012

Asal Usul Kumandang Adzan


Asal Usul Kumandang Adzan

(Riwayat : Anas r.a; Abu Dawud; Al Bukhari)

Seiring dengan berlalunya waktu, para pemeluk agama Islam yang semula sedikit, bukannya semakin surut jumlahnya. Betapa hebatnya perjuangan yang harus dihadapi untuk menegakkan syiar agama ini tidak membuatnya musnah. Kebenaran memang tidak dapat dimusnahkan. Semakin hari semakin bertambah banyak saja orang-orang yang menjadi penganutnya.

Demikian pula dengan penduduk dikota Madinah, yang merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam pada masa-masa awalnya. Sudah sebagian tersebar dari penduduk yang ada dikota itu sudah menerima Islam sebagai agamanya. Ketika orang-orang Islam masih sedikit jumlahnya, tidaklah sulit bagi mereka untuk bisa berkumpul bersama-sama untuk menunaikan sholat berjama`ah. Kini, hal itu tidak mudah lagi mengingat setiap penduduk tentu mempunyai ragam kesibukan yang tidak sama. Kesibukan yang tinggi pada setiap orang tentu mempunyai potensi terhadap kealpaan ataupun kelalaian pada masing-masing orang untuk menunaikan sholat pada waktunya. Dan tentunya, kalau hal ini dapat terjadi dan kemudian terus-menerus berulang, maka bisa dipikirkan bagaimana jadinya para pemeluk Islam. Ini adalah satu persoalan yang cukup berat yang perlu segera dicarikan jalan keluarnya.

Pada masa itu, memang belum ada cara yang tepat untuk memanggil orang sholat. Orang-orang biasanya berkumpul dimasjid masing-masing menurut waktu dan kesempatan yang dimilikinya. Bila sudah banyak terkumpul orang, barulah sholat jama`ah dimulai.

Atas timbulnya dinamika pemikiran diatas, maka timbul kebutuhan untuk mencari suatu cara yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mengingatkan dan memanggil orang-orang untuk sholat tepat pada waktunya tiba. Ada banyak pemikiran yang diusulkan. Ada sahabat yang menyarankan bahwa manakala waktu sholat tiba, maka segera dinyalakan api pada tempat yang tinggi dimana orang-orang bisa dengan mudah melihat ketempat itu, atau setidak-tidaknya asapnya bisa dilihat orang walaupun ia berada ditempat yang jauh. Ada yang menyarankan untuk membunyikan lonceng. Ada juga yang mengusulkan untuk meniup tanduk kambing. Pendeknya ada banyak saran yang timbul.

Saran-saran diatas memang cukup representatif. Tapi banyak sahabat juga yang kurang setuju bahkan ada yang terang-terangan menolaknya. Alasannya sederhana saja : itu adalah cara-cara lama yang biasanya telah dipraktekkan oleh kaum Yahudi. Rupanya banyak sahabat yang mengkhawatirkan image yang bisa timbul bila cara-cara dari kaum kafir digunakan. Maka disepakatilah untuk mencari cara-cara lain.

Lantas, ada usul dari Umar r.a jikalau ditunjuk seseorang yang bertindak sebagai pemanggil kaum Muslim untuk sholat pada setiap masuknya waktu sholat. Saran ini agaknya bisa diterima oleh semua orang, Rasulullah SAW juga menyetujuinya. Sekarang yang menjadi persoalan bagaimana itu bisa dilakukan ? Abu Dawud mengisahkan bahwa Abdullah bin Zaid r.a meriwayatkan sbb : “Ketika cara memanggil kaum muslimin untuk sholat dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidurku aku bermimpi. Aku melihat ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya kepadanya apakah ia ada maksud hendak menjual lonceng itu. Jika memang begitu aku memintanya untuk menjual kepadaku saja. Orang tersebut malah bertanya,” Untuk apa ? Aku menjawabnya,”Bahwa dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum muslim untuk menunaikan sholat.” Orang itu berkata lagi,”Maukah kau kuajari cara yang lebih baik ?” Dan aku menjawab ” Ya !” Lalu dia berkata lagi, dan kali ini dengan suara yang amat lantang ,” Allahu Akbar,…Allahu Akbar…..”

Ketika esoknya aku bangun, aku menemui Rasulullah SAW dan menceritakan perihal mimpi itu kepada beliau. Dan beliau berkata,”Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah disamping Bilal dan ajarilah diabagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia harus mengumandangkan adzan seperti itu dan dia memiliki suara yang amat lantang.” Lalu akupun melakukan hal itu bersama Bilal.” Rupanya, mimpi serupa dialami pula oleh Umar r.a, ia juga menceritakannya kepada Rasulullah SAW . Nabi SAW bersyukur kepada Allah SWT atas semua ini.

Minggu, 15 April 2012

RASA......


RASA......PERASAAN.....MERASA

Rasa takut bukanlah untuk dinikmati, tetapi untuk dihadapi.

Perasaan berani berasal dari perasaan takut yang dipendam dalam-dalam.

Sebagian besar orang akan mengancam bila keadaannya sudah terdesak dan dirinya telah diliputi perasaan takut, tetapi sebagian lagi akan melakukannya karena tidak ada pilihan lain.

Bila anda sering berdiskusi dan bertukar pikiran dengan orang lain, ambilah semua pemikiran yang anda rasa baik dan membantu anda, tetapi abaikan segala pemikiran yang tidak sesuai dengan anda.

Kita merasa berkecukupan, andaikata tetangga kita tidak memiliki lebih dari yang kita miliki

Punya rasa humor, akan sangat gampang menjalin pergaulan dengan orang lain. Bahkan lebih dari itu, bakal mudah membawa diri.

Orang mulia merasa santai dan berwibawa tanpa menjadi sombong, orang picik sombong dan tak pernah merasa santai, mereka tidak berwibawa.

Sabtu, 14 April 2012

BERKAH SEBUAH KETAKWAAN


BERKAH SEBUAH KETAKWAAN

Ada seorang pemuda yang bertakwa, tetapi dia sangat lugu. Suatu kali dia belajar pada seorang Syaikh. Setelah lama menuntut ilmu, sang syaikh menasehati dia dan teman-temannya : “Kalian tidak boleh menjadi beban orang lain. Sesungguhnya, seorang alim yang menadahkan tangannya kepada orang-orang berharta, tak ada kebaikan dalam dirinya. Pergilah kalian semua dan bekerjalah dengan pekerjaan ayah kalian masing-masing. Sertakanlah selalu ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut.”

Maka pergilah pemuda tadi menemui ibunya seraya bertanya : “Ibu, apakah pekerjaan yang dulu dikerjakan ayahku?” Sambil bergetar ibunya menjawab : “Ayahmu sudah meninggal. Apa urusanmu dengan pekerjaan ayahmu?” Si pemuda ini terus memaksa agar diberitahu, tetapi si ibu selalu mengelak. Namun akhirnya si ibu terpaksa angkat bicara juga, dengan nada jengkel dia berkata : “Ayahmu itu dulu seorang pencuri.”

Pemuda itu berkata : “Guruku memerintahkan kami – murid-muridnya, untuk bekerja seperti pekerjaan ayahnya dan dengan ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut.”Ibunya menyela : “Hai, apakah dalam pekerjaan mencuri itu ada ketakwaan?” Kemudian anaknya yang begitu polos menjawab : “Ya, begitu kata guruku.” Lalu dia pergi bertanya kepada orang-orang dan belajar bagaimana para pencuri itu melakukan aksinya. Sekarang dia mengetahui tehnik mencuri. Inilah saatnya beraksi. Dia menyiapkan alat-alat mencuri, kemudian shalat isya’ dan menunggu sampai semua orang tidur. Sekarang dia keluar rumah untuk menjalankan profesi ayahnya, seperti perintah sang guru (syaikh). Dimulailah dengan rumah tetangganya. Saat hendak masuk ke dalam rumah dia ingat pesan syaikhnya agar selalu bertakwa. Padahal mengganggu tetangga tidaklah termasuk takwa. Akhirnya, rumah tetangga itu ditinggalkannya. Ia lalu melewati rumah lain, dia berbisik pada dirinya : “Ini rumah anak yatim, dan Allah memperingatkan agar kita tidak memakan harta anak yatim.”

Dia terus berjalan dan akhirnya tiba di rumah seorang pedagang kaya yang tidak ada penjaganya. Orang-orang sudak tahu bahwa pedagang ini memiliki harta yang melebihi kebutuhannya. “Ha, di sini”, gumamnya. Pemuda tadi memulai aksinya. Dia berusaha membuka pintu dengan kunci-kunci yang disiapkannya. Setelah berhasil masuk rumah itu ternyata besar dan banyak kamarnya. Dia berkeliling di dalam rumah, sampai menemukan tempat penyimpanan harta. Dia membuka sebuah kotak, didapatinya emas, perak dan uang tunai dalam jumlah yang banyak. Dia tergoda untuk mengambilnya. Lalu dia berkata : “Eh, jangan, syaikhku berpesan agar aku selalu bertakwa. Barangkali pedagang itu belum mengeluarkan zakat hartanya. Kalau begitu, sebaiknya aku keluarkan zakatnya terlebih dahulu.”

Dia mengambil buku-buku catatan di situ dan menghidupkan lentera kecil yang dibawanya. Sambil membuka lembaran buku-buku itu dia menghitung. Dia memang pandai berhitung dan berpengalaman dalam pembukuan. Dia hitung semua harta yang ada dan memperkirakan berapa zakatnya. Kemudian dia pisahkan harta yang akan dizakatkan.

Dia masih terus menghitung dan menghabiskan waktu berjam-jam. Saat menoleh, dia lihat fajar telah menyingsing. Dia berbicara sendiri : “Ingat takwa kepada Allah! Kau harus melaksanakan shalat dulu!” Kemudian dia keluar menuju ruang tengah rumah, lalu berwudhu di bak air untuk selanjutnya melakukan shalat sunnah. Tiba-tiba tuan rumah itu terbangun. Dilihatnya dengan penuh keheranan, ada lentera kecil yang menyala. Dia lihat pula kotak hartanya dalam keadaan terbuka dan ada orang sedang melakukan shalat. Isterinya bertanya : “Apa ini?” Dijawab suaminya : “Demi Allah, aku juga tidak tahu.” lalu dia menghampiripencuri itu: “Kurang ajar, siapa kau dan ada apa ini?” Si pencuri berkata: “Shalat dulu, baru bicara . Ayo pergilah berwudhu’ lalu shalat bersama.Tuan rumahlah yang berhak jadi imam.”

Karena khawatir pencuri itu membawa senjata si tuan rumah menuruti kehendaknya. Tetapi wallahu a’lam, bagaimana dia bisa shalat. Selesai shalat dia bertanya : “Sekarang, coba ceritakan, siapa kau dan apa urusanmu?” Dia menjawab : “Saya ini pencuri”. “Lalu apa yang kau perbuat dengan buku-buku catatanku itu?”, tanya tuan rumah lagi. Si pencuri menjawab : “Aku menghitung zakat yang belum kau keluarkan selama enam tahun. Sekarang aku sudah menghitungnya dan juga sudah akau peisahkan agar kau dapat memberikannya pada orang yang berhak”. Hampir saja tuan rumah itu dibuat gila karena terlalu keheranan. Lalu dia berkata : “Hai, ada apa denganmu sebenarnya. Apa kau ini gila?” Mulailah si pencuri itu bercerita dari awal. Dan setelah tuan rumah itu mendengar ceritanya dan mengetahui ketepatan serta kepandaiannya dalam menghitung, juga kejujuran kata-katanya, juga mengetahui manfaat zakat, dia pergi menemui isterinya. Mereka berdua dikaruniai seorang puteri. Setelah keduanya berbicara, tuan rumah itu kembali menemui si pencuri, kemudian berkata : “Bagaimana sekiranya kalau kau aku nikahkan dengan puteriku. Aku akan angkat engkau menjadi sekretaris dan juru hitungku. Kau boleh tinggal bersama ibumu di rumah ini. Kau kujadikan mitra bisnisku.” Ia menjawab : “Aku setuju”.

Di pagi hari itu pula sang tuan memanggil para saksi untuk acara akad
nikah puterinya.

Jumat, 13 April 2012

JURUS USTADZ MELAWAN AHLI MAKSIAT


JURUS USTADZ MELAWAN AHLI MAKSIAT

Pada suatu hari seorang ustadz didatangi oleh seorang lelaki yang gemar melakukan
maksiat. Lelaki tersebut  meminta nasehat kepada ustadz
agar ia dapat menghentikan perbuatan maksiatnya.
Ia berkata, "Ya Ustadz, aku ini seorang yang suka melakukan perbuatan maksiat. Tolong
berikan aku cara yang ampuh untuk menghentikannya!"
Setelah merenung sejenak, ustadz berkata, "Jika kau mampu melaksanakan lima syarat yang
kuajukan, aku tidak keberatan kau berbuat dosa."
Tentu saja dengan penuh rasa ingin tahu yang besar lelaki balik bertanya, "Apa saja syarat syarat
itu, ya ustadz?"
"Syarat pertama, jika engkau melaksanakan perbuatan maksiat, janganlah kau memakan
rezeki Allah," ucap ustadz.
Lelaki mengernyitkan dahinya lalu berkata, "Lalu aku makan dari mana? Bukankah segala
sesuatu yang berada di bumi ini adalah rezeki Allah?"
"Benar," jawab ustadz dengan tegas. "Bila engkau telah mengetahuinya, masih pantaskah
engkau memakan rezeki-Nya, sementara kau terus-menerus melakukan maksiat dan
melanggar perintah-perintah Nya?"
"Baiklah," jawab lelaki tampak menyerah. "Kemudian apa syarat yang kedua?"
"Kalau kau bermaksiat kepada Allah, janganlah kau tinggal di bumi-Nya," kata ustadz lebih
tegas lagi.

Syarat kedua membuat lelaki lebih kaget lagi. "Apa? Syarat ini lebih hebat lagi. Lalu aku
harus tinggal di mana? Bukankah bumi dengan segala isinya ini milik Allah?"
"Benar wahai hamba Allah. Karena itu, pikirkanlah baik-baik, apakah kau masih pantas
memakan rezeki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, sementara kau terus berbuat maksiat?" tanya
Iustadz.
"Kau benar ustadz," ucap lelaki kemudian. "Lalu apa syarat ketiga?" tanya lelaki
dengan penasaran.
"Kalau kau masih bermaksiat kepada Allah, tetapi masih ingin memakan rezeki-Nya dan
tinggal di bumi-Nya, maka carilah tempar bersembunyi dari-Nya."
Syarat ini membuat lelaki itu terkesima. "Ya Ustadz, nasihat macam apa semua ini? Mana
mungkin Allah tidak melihat kita?"
"Bagus! Kalau kau yakin Allah selalu melihat kita, tetapi kau masih terus memakan rezeki-
Nya, tinggal di bumi-Nya, dan terus melakukan maksiat kepada-Nya, pantaskah kau
melakukan semua itu?" tanya Ibrahin kepada Jahdar yang masih tampak bingung dan
terkesima. Semua ucapan itu membuat lelaki tidak berkutik dan
membenarkannya.
"Baiklah, ya ustadz, lalu katakan sekarang apa syarat keempat?"
"Jika malaikat maut hendak mencabut nyawamu, katakanlah kepadanya bahwa engkau belum
mau mati sebelum bertaubat dan melakukan amal saleh."
Lelaki termenung. Tampaknya ia mulai menyadari semua perbuatan yang dilakukannya selama
ini. Ia kemudian berkata, "Tidak mungkin... tidak mungkin semua itu aku lakukan."
"Wahai hamba Allah, bila kau tidak sanggup mengundurkan hari kematianmu, lalu dengan cara
apa kau dapat menghindari murka Allah?"
Tanpa banyak komentar lagi, ia bertanya syarat yang kelima, yang merupakan syarat terakhir.
Ustadz untuk kesekian kalinya memberi nasihat kepada lelaki itu.
"Yang terakhir, bila malaikat Zabaniyah hendak menggiringmu ke neraka di hari kiamat nanti,
janganlah kau bersedia ikut dengannya dan menjauhlah!"
Lelaki itu nampaknya tidak sanggup lagi mendengar nasihatnya. Ia menangis penuh
penyesalan. Dengan wajah penuh sesal ia berkata, "Cukup…cukup ya Ustadz! Jangan kau
teruskan lagi. Aku tidak sanggup lagi mendengarnya. Aku berjanji, mulai saat ini aku akan
beristighfar dan bertaubat nasuha kepada Allah."
Jahdar memang menepati janjinya. Sejak pertemuannya dengan ustadz, ia
benar-benar berubah. Ia mulai menjalankan ibadah dan semua perintah-perintah Allah
dengan baik dan khusyu'.
 Ustadz yang sebenarnya adalah seorang pangeran yang berkuasa di Balakh itu
mendengar bahwa di salah satu negeri taklukannya, yaitu negeri Yamamah, telah terjadi
pembelotan terhadap dirinya. Kezaliman merajalela. Semua itu terjadi karena ulah gubernur
yang dipercayainya untuk memimpin wilayah tersebut

 ZAITUN ( Zaman Akhir Ini Untuk Ngaji )   Salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan pada zaman kita saat ini adalah rendahnya semangat d...